Berharap Hanya Kepada Allah Ta’ala dan Manfaatnya
Berharap hanya kepada Allah adalah pilihan bijak. Faktanya, menyandarkan harapan kepada makhluk seringkali hanya berujung kecewa.
Manusia begitu mudah berubah perasaannya. Hari ini mereka bersikap baik dan penuh cinta. Namun, esok harinya sudah berubah membenci dan berprasangka buruk. Selain itu manusia juga lemah. Mereka bisa mendadak jatuh sakit sehingga tak lagi bisa menjadi andalan.
Keadaan ekonomi seseorang juga berubah-ubah. Saat ini, dia begitu kaya dan berkelimpahan. Namun, dalam waktu tak begitu lama, semuanya bisa saja berubah sangat drastis.
Karenanya, berharap hanya kepada Allah adalah jalan paling baik. Allah Maha Kuat, Maha Kaya, Maha Berdiri Sendiri, selalu ada dan tak pernah mengantuk.
Bagaimana Pandangan Syariat Mengenai Harapan?
Islam telah mengatur bagaimana semestinya seorang muslim menyandarkan harapannya. Tidak selayaknya makhluk yang penuh kelemahan menjadi tempat berharap. Harapan itu mesti ditujukan hanya kepada Allah semata-mata.
Harapan merupakan salah satu dari tiga pilar dalam ibadah, yakni: hubb (cinta), khauf (takut), dan raja’ (harapan). Ketiga unsur tersebut harus hadir dan berkumpul dalam setiap ibadah.
Berharap hanya kepada Allah merupakan tuntutan syariat. Sebagaimana perintah Allah berikut ini:
1. Perintah untuk berharap hanya kepada Allah
Ajaran ini tertuang dalam Surat Al-Insyirah ayat 8 yang bermakna, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Makna ayat tersebut adalah menjadikan Allah Ta’ala semata-mata sebagai tujuan dari setiap niat dan harapan. adapun juga contoh titip doa saat umroh
2. Ciri Orang yang Khusyuk
Berharap hanya kepada Allah adalah tanda kekhusyukan hati. Mengenai hal ini, Anda dapat menjumpainya dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 90 yang maknanya, “Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera (mengerjakan) perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka itulah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.”
Dalam riwayat Ibnu Abi Hatim, dahulu Abu Bakar ra. Pernah berkhotbah. Dalam khotbahnya dia mewasiatkan untuk bertakwa kepada Allah Swt. dan memuji-Nya dengan pujian yang layak untuk-Nya.
Selanjutnya Abu Bakar memerintahkan untuk berharap dan cemas serta merendahkan diri dalam berdoa kepada Allah. Dia menyebutkan bahwa Allah telah memuji Nabi Zakaria as. dan keluarganya dengan ayat di atas.
3. Larangan untuk Berharap Kepada Selain Allah
Berharap kepada makhluk adalah perbuatan yang terlarang. Allah Ta’ala telah memperingatkannya dalam ayat Surat Al-Anbiya’ ayat 41. Dalam ayat ini, Allah mengambil perumpamaan rumah laba-laba yang rapuh sebagai analogi dari tempat bersandar selain-Nya.
Berharap kepada selain Allah serupa dengan berpegangan pada sesuatu yang amat rapuh. Allah adalah satu-satunya tempat berharap dan meminta pertolongan.
Akibat dari Berharap Kepada Selain Allah Ta’ala
Berharap kepada selain Allah tentunya membawa akibat buruk bagi kehidupan. Apa saja dampak buruknya? Berikut ini akibat buruk dari berharap kepada selain Allah:
1. Rasa kecewa
Berharap kepada makhluk hanya akan berakhir dengan kekecewaan. Orang yang menjadi tempat kita menyandarkan harapan belum tentu mampu memenuhinya. Kalaupun dia memang mampu, semuanya hanya terjadi karena kehendak Allah semata-mata.
Sebuah atsar sahabat mengungkapkan hal ini. Begini bunyi atsar tersebut, “Telah aku rasakan seluruh kepahitan dalam hidup ini dan yang paling pahit yaitu berharap kepada manusia.”
2. Allah akan mendatangkan cobaan
Imam Syafi’i, salah satu ulama empat madzhab, menjelaskan, “Selagi hatimu begitu penuh harap kepada seseorang maka Allah jatuhkan atasmu pedihnya pengharapan. Yang demikian agar kamu mengetahui bahwa Allah sangat cemburu pada orang yang berharap kepada selain-Nya. Allah menghalangi dari hal tersebut semata-mata supaya dia kembali berharap hanya kepada Allah Swt.”
Siapa saja menyandarkan harapannya kepada selain Allah, pasti akan berakhir dalam kekecewaan. Jika bersandar pada manusia, mereka lemah dan mudah berpaling. Kalau bersandar pada harta, harta bisa lenyap dalam sekejap mata. Bila bersandar pada obat, belum tentu obat tersebut mujarab.
Karenanya, sandarkanlah hati Anda hanya kepada Allah semata, niscaya rasa kecewa tak akan pernah hadir. Allah selalu ada, selalu menjawab setiap doa, dan memberikan hanya yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Resapi firman Allah berikut ini, “Berdoalah kepada-Ku maka Aku akan mengabulkannya.” (QS. Ghafir: 60)
Manfaat dari Berharap Hanya Kepada Allah
Berharap hanya kepada Allah akan mendapat balasan dari-Nya berupa kecukupan dan pertolongan. Kecukupan ini mencakup kecukupan di dunia dan akhirat.
Bagaimana manfaat berharap hanya kepada Allah semata yang berupa kecukupan itu? Mari simak penjelasan berikut:
1. Allah yang mencukupi kebutuhan hamba-Nya
Allah Ta’ala menyatakan dalam firman-Nya, “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya?” (QS. Az-Zumar: 36)
Hanya Allah satu-satunya yang mampu memberi kecukupan dan tak ada lagi selain Dia. Allah menjaga hamba-hamba-Nya, memberinya kehidupan, serta mencukupkan rezekinya.
2. Siapa yang mencari ridha Allah, Dia akan mencukupkannya
Hal ini sesuai dengan isi sebuah hadits, “Barangsiapa mencari ridha Allah yang menjadikan manusia benci kepadanya, maka Allah mencukupkannya dari beban manusia. Barangsiapa mencari ridha manusia tapi hal itu menyebabkan murka Allah, maka Allah akan membiarkannya bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi)
3. Sibuk bersandar pada Allah maka Allah yang mencukupi kebutuhannya
“Siapa yang giat dalam berharap hanya kepada Allah dan bukan kepada manusia, Allah akan mencukupi hajatnya. Sebaliknya, barangsiapa sibuk bersandar kepada dirinya sendiri dan bukannya kepada Allah, maka Allah membiarkannya bersandar pada dirinya sendiri. Dan barangsiapa bersandar kepada manusia dan bukannya kepada Allah, Allah akan menjadikannya bergantung kepada mereka.” (Ibnul Qayyim)
Demikian pembahasan dari DM Tours mengenai berharap hanya kepada Allah atau bacaan tahiyat awal akhir dalam sholat. Memang kadang kala hati manusia berpaling dari Allah dan menjadikan makhluk sebagai tempatnya berharap. Namun, hal itu adalah sebuah kesalahan yang membawa dampak buruk dalam kehidupan.
Sesungguhnya hanya Allah semata satu-satunya tempat berharap. Hanya kepada Allah saja semestinya kita meminta pertolongan dalam setiap kesulitan.