Doa Safar Perjalanan Sesuai Sunnah dan Adab Bepergian Jauh
Sebagai seorang muslim, tentunya seringkali melakukan rutinitas bepergian jauh meninggalkan rumah atau kampung halaman dengan tujuan ibadah, seperti menunaikan ibadah umroh atau haji. Dalam Islam diajarkan untuk membaca doa safar perjalanan sesuai sunnah saat bepergian jauh sebagai bentuk kepasrahan dan memohon keselamatan serta perlindungan dari Allah Subhanahu wata’ala.
Apa Itu Safar?
Dalam bahasa Arab, perjalanan dikenal dengan istilah “safar”, dan orang yang melakukan perjalanan disebut “musafir”. Dalam fiqh (Ilmu Hukum Islam), safar adalah proses meninggalkan rumah atau tempat tinggal dengan tujuan untuk pergi ke suatu tempat dengan jarak yang spesifik, seperti halnya perjalanan yang dilakukan untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci Mekkah.
Safar juga dapat merujuk pada perjalanan lain dalam hidup, sebagai contoh perjalanan dalam mencari ilmu atau perjalanan dalam mengejar mimpi dan tujuan. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat Muslim untuk berpergian dan menjelajahi dunia agar supaya dapat memahami kebesaran-Nya dan menemukan tanda-tanda-Nya.
Anjuran Untuk Melakukan Perjalanan dalam Al-Quran
Sebagai muslim dianjurkan untuk melakukan safar perjalanan. Dengan tujuan untuk ibadah, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengagumi ciptaan dan kebesaran-Nya.
Dalam kitab suci Al-Quran sendiri ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang anjuran untuk melakukan perjalanan, antara lain:
Surat Al-Mulk ayat 15:
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
Surat Muhammad ayat 10
“Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.”
Surat Yusuf ayat 109
“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?”
Surat Ali Imran ayat 137
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
Surat Ar-Rum ayat 42
“Katakanlah: ‘Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)’.”
Safar Perjalanan Merupakan Bagian dari Cobaan
Perjalanan atau safar dapat membawa banyak manfaat, seperti mendapatkan pengalaman baru, memperluas pengetahuan, serta memperoleh kedekatan dengan Allah melalui ibadah dan doa. Akan tetapi, safar juga dapat membawa banyak rintangan dan kesulitan seperti kelelahan, sakit, atau bahkan risiko keamanan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam sebuah riwayat hadits shohih. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ
“Safar adalah bagian dari ‘adzab (siksaan)”. (HR. Bukhari no. 1804 dan Muslim no. 1927)
Pada saat melakukan perjalanan jauh seperti ibadah umrah atau haji memang merupakan suatu kebahagiaan, akan tetapi tentunya tidak terlepas dari kesulitan. Pada saat perjalanan menemui kesulitan atau rintangan, sama halnya menjadi kesempatan bagi kita untuk berdoa lebih banyak.
Ketika hati sudah pasrah, doa lebih mudah diterima oleh Allah. Inilah esensi dari ‘ubudiyah dan bentuk ketaatan kepada-Nya. Seorang hamba yang berdoa dengan tulus hati dan semakin lama melakukan perjalanan, maka doa tersebut semakin dekat untuk terkabul.
Oleh sebab itu, membaca doa safar sesuai dengan sunnah bagi setiap pelaku perjalanan akan memberikan dampak baik.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa saat melakukan perjalanan jauh atau safar merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) do’a yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) do’a orang yang terzholimi, (2) do’a seorang musafir, (3) do’a orang tua pada anaknya.” (HR. Ahmad 12/479 no. 7510, At Tirmidzi 4/314 no. 1905, Ibnu Majah 2/1270 no. 3862. Syaikh Al Albani menghasankan hadits ini)
Memperbanyak doa selama safar perjalanan merupakan hal yang penting. Karena doa adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah.
Di sisi lain, doa juga dapat menghilangkan rasa lelah dan menjadikan hati lebih tenang. Dengan kata lain, doa merupakan bentuk kepasrahan diri kepada Allah dan meminta bantuan-Nya untuk memudahkan segala kesulitan yang ditemui.
Bacaan Doa Safar Perjalanan Sesuai Sunnah
Dalam Islam, di sunnahkan untuk membaca doa safar sesuai sunnah ketika hendak melakukan perjalanan atau bepergian jauh, dari mulai keluar rumah, naik kendaraan, dan ketika pulang dari safar.
Doa Keluar Rumah
Sebelum keluar dari rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca doa yang disunnahkan. Berikut adalah bacaan doa keluar rumah:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Bismillahi, tawakkaltu ’alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Artinya : “Dengan nama Allah, aku bertawakal (pasrah menyerahkan diri) kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya”
Dalam sebuah riwayat hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Doa Safar Ketika Berada Diatas Kendaraan
Saat sedang memulai safar dan berada di atas kendaraan, baik itu darat, udara, maupun laut, sebaiknya membaca doa safar sesuai sunnah, seperti berikut:
اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَـٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَـٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى
اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَـٰذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي اْلأَهْلِ
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ
Allaahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun,
Allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal birro wat-taqwaa, wa minal ‘amali maa tardhoo.
Allaahumma hawwin ‘alainaa safaronaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dah,
Allaahumma antash-shoohibu fis-safar, wal kholiifatu fil ahli,
Allaahumma innii a’uudzu bika min wa’tsaa-is-safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Arti / terjemahan:
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
(Maha Suci Allah yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat).
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakanMu.
Ya Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami.
Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku).
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang jelek dalam harta dan keluarga.” (HR. Muslim no. 1342)
Ketahui Adab Bepergian Jauh Dalam Islam
Sebelum melakukan safar, alangkah lebih baik mengetahui terlebih dahulu adab bepergian jauh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.

Berikut beberapa adab bepergian jauh yang harus diketahui:
1. Tidak Mengadakan Safar Perjalanan Sendirian
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Andaikan orang-orang mengetahui akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak akan bersafar di malam hari sendirian.” (HR. Al-Bukhari)
2. Mengajak Teman Yang Baik Ketika Bepergian
Agar supaya perjalanan penuh dengan hal-hal yang bermanfaat dalam bepergian, terutama meningkatkan keimanan, maka dari itu hendaknya mengajak teman yang baik dan seiman.
3. Berpamitan dengan Keluarga dan Tetangga
Saat mengadakan perjalanan jauh seperti umrah atau Haji dianjurkan berpamitan dengan keluarga dan tetangga.
Dari Ibnu Umar RA, beliau berkata: “Biasanya Rasulullah berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: ‘Astaudi’ullah Diinaka wa Amaanataka wa Khawaatima Amalika (Aku titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu).” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi)
4. Berdoa Ketika Keluar Rumah
Sebelum keluar meninggalkan rumah untuk safar, dianjurkan membaca doa keluar rumah agar mendapat penjagaan dari Allah Subhanahu wata’alaa.
5. Berdoa Saat Berada di Atas Kendaraan
Saat berada diatas kendaraan yang akan mengantarkan perjalanan hendaknya membaca doa safar sesuai sunnah.
6. Sholat Sunnah Dua Rakaat Setelah Pulang dari Safar
Setelah selesai melakukan safar perjalanan dan kembali ke kampung halaman, disarankan untuk singgah di masjid sebelum pulang ke rumah dan melaksanakan shalat dua rakaat di dalamnya.
Kesimpulan
Pada dasarnya, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa melakukan safar perjalanan. Ada beberapa ayat dalam kitab suci Al-Quran yang menyampaikan anjuran ini.

Banyak hal baru yang dapat ditemukan saat melakukan safar, terutama sekali dalam menemukan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wata’ala. Perjalanan atau safar dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh makna hanya jika kita mampu memperbanyak doa dan ibadah selama perjalanan tersebut. Karena hanya dengan mengingat Allah dan memohon bantuan-Nya, segala kesulitan dan rintangan dapat diatasi dengan lebih mudah.
Demikianlah bahasan mengenai bacaan doa safar perjalanan yang dapat dijadikan satu bekal ketika hendak bepergian jauh, terutama saat kita hendak ibadah umroh dan haji. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesempatan untuk beribadah dan meningkatkan keimanan kepada Allah dalam setiap perjalanan yang kita lakukan. Aamiin.