Gua di Jabal Tsur, Saksi Perlindungan Allah Terhadap Nabi ﷺ
Salah satu situs penting dalam sejarah penyebaran Islam oleh Rasulullah ﷺ adalah Jabal Tsur. Bukit ini terletak tidak jauh dari kota Mekah sehingga seringkali dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah.
Dimana Letak Jabal Tsur?
Jabal Tsur atau Gunung Tsur terletak sekitar 6 km di selatan Masjidil Haram. Gunung ini memiliki tiga puncak yang saling berdekatan dan menyambung, sehingga termasuk salah satu gunung tertinggi di kota Makkah.
Jabal Tsur memiliki ketinggian sekitar 747 meter di atas permukaan laut, dan 458 meter di atas permukaan bukit.
Di puncak yang tandus dan berbatu ini terdapat sebuah gua yang bernama Gua Tsur. Gua ini berbentuk seperti perahu, dengan bagian masuk yang sangat sempit dari bagian batang hingga bagian atas.
Gua Tsur memiliki tinggi sekitar 1,25 meter dan luas sekitar 3,5 meter persegi. Terdapat dua lubang masuk pada gua ini, yang terletak di sisi barat dan timur.
Gua inilah tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersembunyi dari kejaran para kaum kafir Quraisy yang inging membunuh Beliau.
Peristiwa Sejarah Islam di Jabal Tsur
Gunung Tsur merupakan saksi sejarah perjuangan Nabi Muhammad ﷺ dalam menyebarkan ajaran Islam.
Seperti kita ketahui, pada awal masa Nabi Muhammad ﷺ mengenalkan ajaran Islam di kota Mekkah mendapat penolakan keras dari kaum Quraisy.
Saat itu penduduk kota Mekkah masih meyakini ajaran nenek moyang dengan menyembah berhala dan hidup dalam ketidakteraturan karena masih sering terjadi penyimpangan.
Nabi Muhammad ﷺ yang kala itu hidup ditengah-tengah penduduk Arab Jahiliyah, mengajak untuk kembali ke ajaran agama yang benar, yaitu Islam.
Akan tetapi, perjuangan Beliau dalam menyebarkan Islam tak semudah yang dibayangkan. Penduduk kota Mekkah menolak ajaran agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ, yaitu Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah. Bahkan kaum kafir Quraisy penduduk kota Mekkah merencanakan membunuh Nabi Muhammad ﷺ.
Jabal Tsur Menjadi Tempat Persinggahan Pertama Nabi Muhammad ﷺ Saat Hijrah ke Madinah
Mendapat ancaman serius dari kaum kafir Quraisy, dan atas perintah Allah Subhanahu wata’ala, Rasulullah ﷺ merencanakan untuk hijrah ke kota Madinah (saat itu masih bernama Yathrib).
Rasulullah ﷺ melakukan hijrah tidak sendirian, akan tetapi ditemani sahabat Beliau yakni Abu Baka Ash-Siddiq, salah satu orang pertama yang menerima ajaran dan memeluk Islam.
Meskipun keadaan genting saat itu, dimana kafir Quraisy yang sudah mengepung rumah Rasulullah ﷺ, namun Beliau bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil meninggalkan kota Mekkah untuk hijrah ke Madinah.
Rasulullah ﷺ meninggalkan rumah beliau pada malam tanggal 27 Shafar tahun 14 kenabian, bertepatan 12 atau 13 September 622 Masehi.
Dan untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy, Rasulullah ﷺ merencanakan bersembunyi di Jabal Tsur. Bukan tanpa alasan, Beliau memilih Jabal Tsur untuk mengecoh kaum kafir Quraisy karena mereka akan berupaya keras untuk mencarinya. Jalan yang pertama kali mereka sisir adalah jalan utama di sisi utara menuju kota Madinah.
Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ memilih jalan berlawanan arah yang terletak di selatan kota Mekkah, yaitu jalan menuju Yaman.
Rasulullah ﷺ bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq menempuh perjalanan sejauh 5 mil hingga akhirnya tiba di bukit Jabal Tsur.
Rasulullah ﷺ Tinggal di Gua Tsur Selama Tiga Malam
Selama tiga malam, mulai dari malam Jumat, Sabtu, hingga malam Ahad, Nabi ﷺ dan Abu Bakar tinggal di dalam Gua Tsur. Keluarga Abu Bakas Ash-Shiddiq berperan penting selama persembunyian Nabi ﷺ.
Selama masa itu, Abdullah putra Abu Bakar membantu mereka dalam perjalanan hijrah dengan memberikan informasi tentang berita-berita orang-orang Quraisy.
Dalam kurun waktu tersebut, kaum kafir Quraisy masih melakukan upaya pencarian dan pengejaran terhadap Rasulullah ﷺ. Oleh karenanya, tiap hari secara diam-diam Abdullah putra dari Abu Bakar Ash-Shiddiq datang ke Gua Tsur untuk memberikan informasi apa saja yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy.
Sementara itu, Asma’ dan Aisyah, putri-putri Rasulullah ﷺ, menyiapkan makanan di rumah dan kemudian diantarkan oleh Abdullah kepada Nabi ﷺ dan Abu Bakar di Gua Tsur.
Setiap kali Abdullah pergi ke Gua Tsur atau kembali, Amir bin Fuhairah selalu mengikuti di belakangnya dengan banyak ternak kambingnya, untuk menghilangkan jejak Abdullah dan mencegah orang-orang Quraisy mengetahuinya. Di samping itu, Amir juga menyediakan minuman dari susu kambing yang diperah dari hewan ternak yang ia gembalakan.
Gua Tsur Menjadi Saksi Perlindungan Allah Terhadap Rasul-Nya
Upaya mengejar dan menangkap Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar terus dilakukan oleh orang-orang Quraisy hingga ke lereng-lereng perbukitan, lembah, dataran rendah, dan tinggi. Mereka mengawasi semua jalur menuju Mekkah dari segala arah dengan sangat ketat.

Mereka bahkan sampai ke mulut gua Tsur, tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa hanya Allah yang Maha Menguasai segala urusan.
Meskipun orang-orang kafir Quraisy berada di mulut Gua Tsur, mereka tidak mengetahui keberadaan Nabi ﷺ dan Abu Bakar yang berada didalamnya.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bahwa Abu Bakar pernah berada di gua bersama Nabi ﷺ. Ketika Abu Bakar mengangkat kepalanya, dia melihat kaki-kaki orang-orang di atasnya. Abu Bakar pun berkata, “Wahai Rasulullah! Kalau saja salah seorang dari mereka melihat ke bawah, pasti dia akan melihat kita.” Namun Nabi ﷺ menjawab dengan bijak, “Tenanglah, Abu Bakar. Kita berdua di sini, tetapi yang ketiga adalah Allah.”
Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bertanya kepada Abu Bakar, “Bagaimana pendapatmu tentang dua orang yang berada bersama-sama, sedangkan yang ketiga adalah Allah?”
Mukjizat perlindungan yang diberikan Allah kepada Nabi ﷺ terjadi saat itu, sehingga keberadaan beliau tidak diketahui oleh para kafir Quraisy.
Kisah Sejarah Jabal Tsur Dalam Al-Quran
Persitiwa bersejarah yang terjadi di Jabal Tsur terutama perlindungan Allah Subhanahu wata’ala kepada rasul-Nya diabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an:
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ثَانِيَ ٱثۡنَيۡنِ إِذۡ هُمَا فِي ٱلۡغَارِ إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيۡهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٖ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِيَ ٱلۡعُلۡيَاۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kami”. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Taubah, 9:40).
Hingga akhirnya Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar luput dari kejaran orang-orang Quraisy dan dapat melanjutkan perjalanan hijrah ke kota Madinah.
Hikmah dari Peristiwa Hijrah Rasulullah ﷺ di Jabal Tsur
Tentunya peristiwa yang di alami oleh Rasulullah ﷺ selama di Jabal Tsur merupakan pelajaran berharga bagi umat Muslim.
Pada saat kondisi terdesak dan terancam oleh orang-orang kafir Quraisy, maka pertolongan dan perlindungan Allah terhadap Rasul-Nya datang.
Hikmah dari peristiwa Jabal Tsur adalah tidak perlu takut dalam kondisi apapun dan siapapun yang dihadapi. Meskipun dalam keadaan sulit dan terancam, pertolongan Allah sangatlah nyata bagi orang-orang yang beriman.
Kesulitan ataupun kesusahan merupakan ujian dari Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran sebagai berikut:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sungguh Kami benar-benar akan menguji kalian sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kalian, dan akan Kami uji perihal kalian,” (QS. Muhammad: 31).
Gua di Jabal Tsur Menjadi Destinasi Ziarah Bagi Umat Muslim
Hingga saat ini, bukit Jabal Tsur menjadi daya tarik bagi umat Muslim dari berbagai penjuru dunia. Terutama para jemaah umroh dan haji saat berada di Mekkah, menyempatkan untuk ziarah napak tilas ke gunung bersejarah ini.
Bahkan, sebagian peziarah ada yang naik hingga ke puncak untuk bisa melihat lebih dekat Gua Tsur. Tempat bersejarah yang menjadi tempat berlindung Rasulullah ﷺ dari kejaran kafir Quraisy.
Sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umroh, dmtours.id berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah. Salah satunya adalah mengajak jamaah berkunjung ke bukit Jabal Tsur untuk napak tilas perjuangan Nabi Muhammad ﷺ dalam menyebarkan ajaran Islam. Dengan demikian, setelah jamaah mengetahui sejarah Jabal Tsur diharapkan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wata’ala dan rasul-Nya.