Kisah Nabi Ibrahim Lengkap dari Lahir sampai Wafat
Siapa yang tidak mengenal Nabi Ibrahim as? Beliau adalah satu-satunya Nabi yang disebut namanya dalam shalat selain Nabi Muhammad Saw. Kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat tentunya amat menarik.
Allah ‘Azza wa Jalla banyak menyampaikan kisah Nabi Ibrahim as dalam Al-Qur’an. Sumber-sumber dari hadits juga cukup berlimpah sehingga kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat dapat Anda ikuti.
Masa Kecil Nabi Ibrahim as
Kisah Nabi Ibrahim as berawal di wilayah Kaldan, Babilonia, tempat beliau lahir. Ayah beliau bernama Tarikh atau Azaar. Nabi Ibrahim memiliki saudara laki-laki bernama Nahur dan Haran. Adapun di masa sesudahnya, Haran memiliki keturunan bernama Luth yang kelak menjadi seorang Nabi.
Bersama ayahnya, Nabi Ibrahim berhijrah ke Kan’an atau Palestina. Turut serta dalam rombongan mereka, istri Nabi Ibrahim yakni Sarah, dan keponakan beliau Luth. Karenanya, kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat banyak bertempat di Palestina.
Nabi Ibrahim Mulai Berdakwah
Pada masa itu, kebanyakan orang menyembah bintang dan patung. Namun, Allah Ta’ala menjaga kesucian para Nabinya dari kekufuran. Nabi Ibrahim, istrinya, dan Nabi Luth as tidak menjadi penyembah berhala dan tetap beragama tauhid.
Walaupun saat itu umur Nabi Ibrahim masih muda tetapi beliau memiliki semangat yang tinggi untuk mendakwahkan agama tauhid. Nabi Ibrahim berusaha mengajak kaumnya agar berhenti menyembah benda-benda yang tidak bisa mendatangkan manfaat dan mudharat. Namun, orang-orang tidak menghiraukan ajakan Nabi Ibrahim.
Pada suatu hari, kaumnya hendak pergi ke pinggiran kota untuk merayakan hari raya. Ayahnya mengajak Nabi Ibrahim untuk pergi bersama mereka tetapi beliau menolaknya.
Nabi Ibrahim tinggal sendirian di dalam kota. Beliau mendatangi tempat pemujaan berhala dan dengan sebuah kapak, menghancurkan setiap patung yang ada di sana kecuali satu yang paling besar. Selanjutnya Nabi Ibrahim mengalungkan tali kapak pada leher patung terbesar.
Nabi Ibrahim Menjalani Hukuman Pembakaran
Ketika penduduk kota kembali, mereka amat gusar mendapati patung sesembahan mereka telah hancur. Dengan cepat orang-orang menyimpulkan bahwa Nabi Ibrahim adalah pelakunya. Mereka segera mencari beliau untuk memberi hukuman di hadapan orang banyak.
Ketika akhirnya, Nabi Ibrahim sampai, para pembesar bertanya mengapa beliau merusak sesembahan mereka. Nabi Ibrahim membantah dan mengatakan bahwa patung yang paling besar itulah yang melakukannya.
Mendengar hal itu, para pembesar menjadi semakin marah. Mereka memutuskan untuk membakar Nabi Ibrahim sebagai hukuman.
Mereka mengumpulkan kayu dari segenap penjuru kota selama berhari-hari. Sebuah lubang besar digali untuk menumpuk kayu tersebut lalu mereka menyalakannya. Api berkobar begitu dahsyat. Belum pernah seorang pun melihat kobaran api sebesar itu.
Dengan sebuah manjanik, orang-orang melempar Nabi Ibrahim ke tengah api yang menyala-nyala. Nabi Ibrahim tak henti memanjatkan doa meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala.
Allah ‘Azza wa Jalla pun menjawab doa Nabi-Nya tersebut dengan firman-Nya, “Wahai api, jadilah dingin dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya’: 69)
Nabi Ibrahim berada dalam nyala api itu selama empat puluh atau lima puluh hari. Dalam kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat selanjutnya, beliau keluar dengan selamat setelah padamnya api.
Nabi Ibrahim Memiliki Keturunan
Merasa dirinya tidak mampu memberi keturunan, Sarah meminta Ibrahim untuk menikah dengan budak miliknya, Hajar. Hajar merupakan hadiah dari seorang raja untuk Sarah dan Ibrahim.
Akhirnya Hajar pun mengandung dan melahirkan seorang bayi bernama Ismail. Sarah merasa amat cemburu kepada Hajar, apalagi setelah lahirnya Ismail. Sarah meminta Nabi Ibrahim menjauhkan Hajar dan anaknya.
Nabi Ibrahim pun membawa Hajar dan Ismail ke Makkah yang saat itu merupakan lembah gersang tanpa mata air. Kisah Hajar maupun Kisah Nabi Ismail dan Air Zam-Zam yang mencoba bertahan hidup di Makkah dengan bekal seadanya tentunya sudah masyhur. Ketika akhirnya Allah Ta’ala karuniakan air Zamzam maka selamatlah mereka berdua.
Perintah untuk Menyembelih Nabi Ismail as
Saat Nabi Ismail beranjak remaja, datang perintah Allah Ta’ala kepada Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya tersebut. Sebuah perintah yang amat berat. Bagaimana tidak? Nabi Ibrahim melalui penantian yang lama hingga akhirnya memperoleh putra. Namun, saat putra tersebut tumbuh remaja, harus mengorbankannya.
Nabi Ibrahim, Sarah, dan Nabi Ismail melaksanakan perintah tersebut dengan keteguhan. Setan berusaha mencegah mereka menjalankannya tetapi mereka bertiga tetap teguh. Bahkan mereka melempari setan tersebut dengan batu.
Ketika akhirnya Nabi Ibrahim meletakkan pedang dan di leher Nabi Ismail serta siap menyembelih, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba yang besar. Selamatlah Nabi Ismail as. Sebagian kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat Allah Ta’ala abadikan hingga kini dalam manasik haji dan umroh yang juga dilakukan saat umroh syawal.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Memperbaiki Ka’bah
Bagaimana kelanjutan kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat? Datangnya perintah Allah ‘Azza wa Jalla untuk membangun kembali Ka’bah, menjadikan Nabi Ibrahim datang kembali ke Makkah.
Beliau mengajak Nabi Ismail untuk membangunnya. Maka mereka mengumpulkan batu-batu terbaik. Nabi Ismail mengangkut batu-batu dan Nabi Ibrahim yang menyusunnya. Saat bangunan semakin tinggi, Nabi Ismail membawakan batu untuk pijakan bagi ayahnya.
Mereka bekerja sambil berdoa, “Ya Rabb kami, terimalah dari kami, sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127)
Wafatnya Nabi Ibrahim as
Nabi Ibrahim Al-Khalil wafat di kota Al-Khalil, Palestina pada umur 200 tahun. Makam Nabi Ibrahim berada di kota tersebut sampai hari ini dalam Al-Murabba’ah yang dibangun oleh Nabi Sulaiman as. Di tempat yang sama juga terdapat makam Nabi Ishaq dan Nabi Ya’qub.
Keterangan dari hadits shahih mengenai makam tersebut sebenarnya tidak ada. Kabar yang sampai hanyalah dari Ahli Kitab. Namun, hendaknya umat Islam tetap memuliakan tempat tersebut karena khawatir makam Nabi Ibrahim dan para Nabi lainnya benar-benar berada di sana.
Kota Al-Khalil masih eksis hingga saat ini. Di dalamnya terdapat sebuah masjid yang sering diziarahi umat Islam, yakni Masjid Ibrahimi. Hanya saja, kota dan masjid tersebut saat ini berada di bawah kendali Israel sehingga umat Islam tidak bisa bebas berkunjung atau beribadah di sana.
Itulah kisah Nabi Ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat. Sebuah kisah penuh hikmah yang Allah Ta’ala abadikan dalam Al-Qur’an Al-Karim. DM Tours berharap Semoga Anda bisa memetik manfaatnya.